Caranyasangat mudah, mendorong masyarakat membuang sampah pada tempatnya dan bahwa sampah anorganik itu juga memberi nilai ekonomi alias nafkah yang lumayan. Mereka tergabung dalam Program Gerakan Membuang Sampah (Gemas), dan diprakarsai Jaring Bisnis Indonesia (IBL), PT Tirta Investama (Danone Aqua) dan LKBN ANTARA.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara lingkungannya dari berbagai sampah dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sehat dan merupakan salah satu penyebab terhalangnya suatu terjadinya sampah salah satu yang harus diperhatikan dalam setiap lingkungan hidup dari rumah tangga itu beraneka macamnya yaitu sampah plastik dan sampah-sampah kita ketahui sampah pelastik adalah sampah yang sulit untuk uraikan . Mungkin memperlukan waktu yang sangat lama ,atau mungkin bertahun-tahun untuk menguraikannya. Selain itu juga sisa sabun yang berasal dari rumah-rumah masyarakat yang berada disekitaran sungai membuat sungai menjadi berbuih-buih atau gelembung - gelembung yang berasal dari sabun tersebut . Akibatnya sabun tersebut membuat air menjadi tidak limah-limbah dari pabrik-pabrik membuat air menjadi air disungai-sungai menjadi teremar akibat dari sampah 15 KKN Tematik UPI mengusung tema "Desa Aman dan Nyaman". Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman salah satunya upaya yang harus dilakukan adalah menciptakannya lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah adalah salah satu upaya agar lingkungan tersebut terhindar dari bencana banjir. Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sana yaitu bencana banjir. menyadari permasalahan tersebut, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan. karena tidak akan terciptanya lingkungan yang bersih jika dari masyarakatnya sendiri tidak memiliki kepedulian tentang kebersihan lingkungan. maka kelompok 15 KKN Tematik UPI mengadakan sosialisasi pentingnya membuang sampah pada tempatnya, sosialisasi tersebut dilaksanakan di SD Miftahul Iman Desa Negla Utara pada tanggal 1 Agustus 2022. Sosialisasi tersebut berisikan tentang pemahaman mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, pemilahan jenis-jenis sampah, dan cara daur ulang sampah. kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan dan menumbuhkan rasa kepedulian kebersihan lingkungan sedari dini setidaknya di lingkungan SD Miftahul Iman Desa Negla Utara. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Dimana mengkampanyekan gerakan membuang sampah di tempat yang tepat. Komunitas ini bentuknya nonprofit, siapa pun bisa bergabung. Nggak heran anggotanya datang dari seluruh Indonesia. Sejak terbentuk pada tanggal 11 November 2011 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, anggotanya semakin bertambah. 2. Kegiatan Trashbag Community
Sumber foto Dokumentasi Pribadi Tumpukan Sampah yang berada di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota MedanSampah merupakan salah satu masalah yang sering menjadi suatu masalah atau penyebab dari pencemaran lingkungan. Dimana yang kita ketahui banyak sekali terdapat tempat pembuangan sampah dengan sembarangan sehingga membuat satu wilayah tersebut menjadi kotor. Kejadian ini dapat terjadi dikarenakan ulah manusia dimana kepeduliaan masyarakat akan kebersihan lingkungan sangat rendah. Salah satu wilayah yang sudah tercemar akibat pembuangan sampah sembarangan adalah Kota Medan. Terdapat banyak sekali penumpukan sampah secara tidak teratur di berbagai Kota Medan sehingga membuat kota ini mendapat sebutan kota terkotor. Bukan hanya penumpukan sampah secara sembarangan di berbagai daerah namun Kota Medan masih terdapat banyak sampah yang berserakan dijalan yang tidak dibuang sesuai tempatnya. Ada banyak sekali pengaruh negatif yang didapat dari membuang sampah secara sembarangan. Mulai dari pencemaran lingkungan yaitu membuat lingkungan menjadi kotor, menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi salah satu penyebab datangnya penyakit ke wilayah tersebut serta dapat menyebabkan terjadinya banjir. Semua resiko buruk ini tentunya akan dapat merugikan masyarakat sekitar. Sumber foto Dokumentasi Pribadi di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota Medan Sumber foto Dokumentasi Pribadi Tumpukan sampah yang berada di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota mencegah terjadinya penumpukan sampah di beberapa wilayah maka pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan membuat suatu gerakan agar bersama-sama dengan masyarakat untuk dapat membersihkan tumpukan sampah yang sudah banyak terdapat di beberapa daerah kota medan, serta setelah dibersihkan pemerintah harus menegaskan kepada seluruh warga atau masyarakat untuk tidak mengulang kembali perbuatan tidak ramah lingkungan mereka dengan membuat beberapa sanksi tegas terhadap masyarakat yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Mengolah sampah jugaa merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinyaa penumpukan sampah. Sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Selain mengolah menyediakan tempat sampah di berbagai tempat sekitaran wilayah Kota Medan dapat dijadikan salah satu cara agar masyarakat terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Membuat larangan disertakan sanksi di wilayah yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah yang tidak teratur juga akan membuat warga menjadi takut membuang sampah kembali. Dengan begini, masayarakat akan terbiasa untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan. Menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman adalah tugas dari masyarakat. Jika bukan masyarakat lantas siapa yang dapat menciptakan kelestarian dari suatu wilayah tersebut? kesadaran manusia sangat berperan penting dalam merawat dan menjaga lingkungan. Untuk apa segala upaya dilakukan namun masyarakatnya tetap tidak sadar akan perbuatan mereka sehingga akan terus mengulang untuk membuang sampah sembarangan. Masyarakat yang cerdas adalah mereka yang tau bahwa membuang sampah dengan sembarangan akan menyebabkan beberapa pengaruh yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri. Mengikuti aturan pemerintah tentang sampah dan melaksanakan untuk membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu solusi yang akan mengurangi penumpukan sampah secara tidak teratur. Mari rawat dan cintai lingkunganmu, hindari dari adanya penumpukan sampah agar wilayah yang kita tempati menjadi tempat yang paling nyaman untuk kita tinggali dikarenakan bersih dan terbebas dari penyakit. Eli Agustina Tarigan, Mahasiswa Jurusan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Mulaidari diri sendiri, usahakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selalu sediakan tempat sampah di lingkungan sekitar tempat tinggal. 2. Pengelompokan Sampah Selain dengan tidak membuang sembarangan, contoh melestarikan lingkungan yang berikutnya yaitu dengan mengelola sampah. Gaya Hidup Thursday, 01 Jun 2023, 1140 WIB Apa itu sampah? Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Makhluk hidup seperti manusia selalu mencemari lingkungan karena tingkah lakunya, karena membuang kotoran akibat proses pencemaran dan metabolismenya. Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua negara penghasil sampah plastik di laut terbanyak di dunia. Hal ini berdasarkan laporan dari Dr. Jenna Jambeck yang dilakukan pada tahun 2015. Luar biasa, bukan? Sebagai generasi muda Indonesia, seharusnya kita turut prihatin dengan keadaan bangsa kita ini. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Bayangkan, dalam penghitungan sampah yang dilakukan saat kegiatan Java Jazz Festival 2016 yang dinamai Less Waste More Jazz selama tiga hari mencatat 7,5 ton sampah yang dihasilkan. Angka sebesar itu merupakan banyaknya sampah yang dihasilkan pengunjung yang datang untuk menonton festival tersebut. Tidak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya ialah, penyumbang terbesar sampah berasal dari sampah rumah tangga, di mana setiap rumah memiliki peran dalam menghasilkan banyak sampah setiap harinya. Keadaan ini lebih diperparah dengan perilaku masyarakat Indonesia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Perilaku sering membuang sampah yang tidak pada tempatnya, semakin membudaya. Padahal perilaku tidak ramah lingkungan ini memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan merusak lingkungan. Sayangnya sebagian besar masyarakat belum sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku membuang sampah sembarangan ini. Sampah yang menumpuk akibat perilaku buang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan. Lingkungan akan terlihat kumuh karena terkotori sampah. Selain itu sampah yang menumpuk menimbulkan bau busuk yang mengganggu. Tumpukan sampah juga berbahaya bagi kesehatan. Sampah merupakan sarang kuman yang menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, gatal-gatal dan lain-lain. Adanya kesadaran dari masyarakat tentang masalah sampah sangat penting. Revolusi budaya buang sampah sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari perilaku buang sampah sembarangan yang sudah kita lakukan selama ini, dan gerakan zero waste akan sangat membantu. Apa itu zero waste? Zero waste ialah gerakan untuk menyelamatkan lingkungan. Zero artinya nol, kosong, atau bebas, sedangkan waste artinya sampah. Jadi zero waste adalah gerakan untuk meminimalisasi timbulnya sampah, bahkan jika memungkinkan tidak menghasilkan sampah sama sekali. Bagaimana caranya tidak menghasilkan sampah? Padahal aktivitas kita sehari-hari saja sudah menghasilkan sampah. Contohnya, saat kita berbelanja kita menggunakan kantong plastik yang hanya sekali pakai setelah itu dibuang dan menjadi sampah. Padahal, sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Alangkah baiknya jika kita beralih ke dari penggunaan kantong plastik ke penggunaan tas kain, yang tidak hanya sekali pakai. Gerakan zero waste dapat juga dilakukan dengan memilah sampah, lalu mendaur ulangnya. Sampah dipilah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah Organik degradable, yaitu sampah basah atau sampah yang mudah terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah anorganik undegradable adalah sampah kering atau sampah yang tidak mudah terurai dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah kantong plastik, gelas plastik, bohlam lampu, barang pecah belah, sampah medis, sampah industri. Gerakan zero waste ini sejalan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 16 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah. Dalam Pasal 11, yang berbunyi “Dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan meliputi penyediaan tempat sampah dan pembuangan sampah ke TPS serta membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.” Cara mengelola sampah yang berwawasan lingkungan dijelaskan dalam Peraturan Daerah tahun 2011 pasal 17, “usaha pengelolaan sampah meliputi 3R, yaitu reduce mengurangi sampah, reuse memanfaatkan sampah, recycle mendaur ulang sampah.” Gerakan zero waste ini sudah mulai diterapkan di RT2/6 Kampung Gawanan Sukoharjo. Setiap rumah memilah sampah rumah tangga masing-masing, baik berupa sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik berupa kertas, barang pecah belah, plastik, dan besi dikelola dengan cara ditabung di Bank Sampah Tiga Melati. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan menabung di bank sampah, masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi juga mendapatkan uang dari hasil menabung sampah di bank sampah tersebut. Lalu sampah organik bisa dimanfaatkan dengan menjadikannnya kompos menggunakan komposter. Komposter adalah suatu alat yang digunakan untuk menguraikan sampah yang mudah terurai secara biologi menggunakan bakteri pengurai sampai terbentuk pupuk organik[8]. Pengomposan adalah proses penguraian sampah yang mudah terurai secara biologi menjadi pupuk organik.[9] Sampah organik dimasukkan ke dalam komposter, lalu selang beberapa waktu kemudian akan menjadi pupuk cair dan pupuk organik. Pupuk tersebut bisa digunakan untuk memupuk tanaman sayur mayur, tanaman bumbu, dan sebagainya. Hasil dari cocok tanam tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga karena tanaman ditanam secara alami dengan menggunakan pupuk organik bukan pestisida. Lalu apa yang akan kita dapatkan dengan semua usaha tadi? Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu orang bijak mengatakan. Jika kita berhasil menerapkan semua itu dalam kehidupan sehari-hari, maka bangsa Indonesia tidak hanya bersih lingkungannya tetapi juga memiliki rakyat yang cerdas dalam mengelola lingkungan dan kita akan terlepas dari budaya membuang sampah sembarangan yang sudah menjadi kebiasaan kita. Indonesia akan terbebas dari masalah sampah selama-lamanya. Kampung Gawanan sebuah kampung kecil di Kabupaten Sukoharjo telah berhasil membuktikan bahwa zero waste bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Inti dari gerakan ini adalah kita harus mengubah perilaku kita menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Pada era saat ini, sebagai generasi muda yang akan memegang kendali kehidupan dalam masyarakat di masa yang akan datang, maka sudah sepantasnya bagi kita untuk menjadi generasi yang bijak dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah ikut dalam gerakan menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan kita sudah jauh dari yang namanya bersih dan asri karena tercemari berbagai macam polusi dan limbah. Kepedulian terhadap lingkungan itu mungkin bentuknya sangat sederhana dan mudah dilakukan, misalnya memungut dan membuang sampah pada tempatnya atau mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Jika itu terus dilakukan, maka lambat laun kepedulian itu akan menjadi kebiasaan kita, sehingga kita tidak akan merasa nyaman bila sehari saja tidak melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan. Zero waste menggerakkan kita untuk peduli. Memupuk empati, sehingga kepekaan memahami situasi dan kondisi orang lain tetap ada, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Jika hal-hal tersebut diterapkan khususnya untuk generasi muda maka akan terus terwujud dan tercipta aktivis-aktivis muda yang peduli akan lingkungan. Revolusi budaya buang sampah dengan gerakan zero waste dapat kita mulai dari diri kita sendiri, dari usaha yang paling kecil, dan dimulai sekarang juga untuk Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. gerakanzerowaste Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Gaya Hidup optimalkangerakan-sadar-membuang-sampah-pada-tempatnya Gaya Hidup Senin, 5 Juni 2023 - 2000 WIB Malang – Peringati World Environment Day atau Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2023 Dinas Lingkungan Hidup DLH Kota Batu berpesan agar masyarakat bisa membuang sampah sesuai waktu yang sudah pembuangan sampah warga yakni mulai pukul WIB sampai WIB. Sementara jam pengambilan sampah dimulai dari jam WIB hingga pukul WIB. Itu dilakukan untuk memberikan rasa aman, nyaman dan membentuk keindahan serta kerapian Kota Batu sebagai kota wisata. Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan hal itu cukup penting, pasalnya permasalahan sampah harus diselesaikan bersama-sama."Kami menghimbau selain membuang sampah di tempatnya, membuang sampah di jam yang tepat juga cukup penting demi menuntaskan masalah sampah secara maksimal dan berkelanjutan," sampah yang terkumpul di Tempat Pembuangan Sampah TPS Tlekung bisa diproses secara langsung oleh petugas sesuai jenisnya. Lalu sampah buah dan sayur bisa dijadikan makanan maggot. "Apalagi kita memiliki mesin pirolisis atau pembakar sampah yang ramah lingkungan. Membuang sampah pada tempatnya dan tepatnya jam pembuangan tentu mempermudah kerja petugas kebersihan dan sampah bisa cepat tertangani," ujarnya..